BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penelitian
Di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 3
sungai besar, diantaranya adalah sungai rokan kanan (151,9 km) yang hulunya
terdapat di pinarik dan bermuara di kualo sako, sungai rokan kiri (204,1 km)
yang hulunya terdapat di rao sumatera barat dan bermuara di kualo sako, dan
sungai sosah hulunya berada di Hapung Tapsel dan bermuara di kualo batang sosa.
Kedalaman rata-rata sungai berkisar antara 6-8 meter serta lebar 92 meter.
Beberapa anak sungai yang ada di Kabupaten Rokan Hulu yaitu sungai pawan,
sungai suaman, sungai bungo, sungai pegadisan, sungai kaiti, sungai batang
samo, sungai geringging, sungai limanabung, sungai bintang, sungai okak, dan
sungai kecil lainnya yang bermuara ke batang lubuh (sungai rokan).
Sungai
adalah torehan dipermukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah
air yang berasal dari mata air dan limpasan permukaan akibat hujan dan sedimen
maupun material dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah dan akhirnya ke
laut.
Pengelolaan lahan disekitar daerah
aliran sungai terutama pada daerah muara sungai, seperti pembukaan lahan
pertanian baik industri maupun oleh masyarakat sekitar sedikit banyaknya akan
mempengaruhi kondisi lingkungan daerah aliran sungai tersebut dan memberikan
dampak seperti terjadinya erosi dan sedimentasi. Laju erosi dan sedimen yang
terjadi dapat mengakibatkan perubahan kondisi tata air dalam daerah aliran
sungai. Besarnya aliran permukaan yang terjadi pada musim penghujan dan
berkurangnya luas kawasan hutan menyebabkan erosi permukaan menjadi semakin
besar sehingga angkutan sedimen aliran permukaan bertambah besar pula. Angkutan
sedimen yang terbawa aliran air akan mengendap di aliran sungai bagian hilir
sehingga dapat terjadi pendangkalan yang terjadi pada daerah aliran sungai.
Sungai merupakan salah
satu unsur penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu penelitian dan
manajemen sungai ini dilakukan oleh berbagai profesi. Ahli sanitari misalnya,
meneliti sedimen sungai yang berasal dari buangan limbah serta pengaruhnya
terhadap lingkungan. Sedangkan ahli teknik sipil, mengelola sungai untuk
keperluan, pembangunan pelabuhan dan jembatan. Untuk keperluan tersebut,
diperlukan pengetahuan tentang sungai dan pengalirannya, seperti morfologi
sungai, sejarah perkembangan sungai serta pola pengaliran sungai.
Salah satu manfaat
sungai yang cukup penting adalah untuk menampung air pada saat musim penghujan.
Pendangkalan sungai akibat adanya pengendapan sedimen menyebabkan air tidak
dapat tertampung atau teralirkan secara maksimal sehingga dapat meyebabkan
banjir.
B.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penelitian
ini adalah :
1.
Mengetahui dan memahami pengaruh
sedimentasi terhadap sungai pada muara sungai Batang Lubuh II di Pasir
Pengaraian ;
2.
Pengaruh sedimen dan erosi terhadap
debit/kecepatan aliran sungai ;
3.
Sebagai bahan perkuliahan mata kuliah
Rekayasa Sungai.
C. Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah memberikan solusi atau cara mengatasi dari
pengaruh sedimentasi terhadap sungai dan lingkungan sekitarnya. Dan
pengaruh sedimen maupun erosi terhadap
debit/kecepatan aliran muara sungai batang lubuh II yang ada di desa kampung
baru pasir pengaraian.
BAB II. METODOLOGI PENELITIAN
A.
Cara
Pengambilan Data
Adapun cara pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
1.
Data Primer
Data primer di peroleh dari analisa, ini dilakukan untuk peninjauan langsung di lapangan (praktek).
2.
Data Sekuder
Data sekunder yaitu pemberitahuan dari warga sekitar sungai, dapat berupa wawancara.
B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang kami teliti adalah di Muara Sungai Batang Lubuh II Desa Kampung Baru Kota Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu.
C.
Alat Yang Digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
1.
Camera Digital ;
2.
Curent meter, yaitu alat pengukur debit/kecepatan aliran sungai ;
3.
Meteran ;
4.
Sampan ;
5.
Alat tulis.
D.
Pengaruh Sedimentasi Terhadap Muara Sungai dan Lingkungan Sekitar
Adapun pengaruh
sedimentasi (pengendapan) terhadap muara sungai Batang Lubuh II yang ada di
Pasir Pengaraian adalah :
1.
Akibat material-material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai.
Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan
lama-kelamaan semakin tinggi menyerupai tanggul.
2.
Pada saat banjir datang, air
meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen yang
kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama, hingga
terbentuk dataran banjir.
3.
Material sedimen yang terangkut
oleh aliran sungai diendapkan pada bagian luar cekungan sungai. Proses ini jika
berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama, mengakibatkan material sedimen
akan memotong alur sungai sehingga alur sungai berubah menjadi lurus ;
4. Butiran
tanah yang terangkut oleh aliran permukaan akan mengendap di sungai (sedimentasi),
yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan
sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
E. Pengaruh Erosi Terhadap Muara Sungai Dan
Lingkungan Sekitarnya
Adapun
pengaruh erosi terhadap sungai dan lingkungan disekitarnya adalah :
1. Menipisnya
lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya
kemampuan lahan (degradasi lahan) ;
2. Menurunnya
kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi) ;
3. Penurunan
kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan
air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai ;
4.
Pada tebing sungai terjadi keruntuhan
yang mengakibatkan sungai semakin dangkal.
Mengantisipasi terjadinya
pendangkalan, hulu Sungai Batang Lubuh II Pasir Pangaraian Kabupaten Rokan Hulu
kembali dinormalisasi. Sudah tahun ke tiga Dinas Bina Marga dan Pengairan
menormalisasi sungai tersebut.
Sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),
proyek normalisasi Sungai Batang Lubuh satu dilakukan melalui swakelola. Dinas
hanya mengeruk sedimen dan membuangnya dipinggir dengan tujuan sebagai penahan
tebing atau turap, mengantisipasi turap tidak roboh dihantam derasnya arus
sungai, terutama saat debit air naik.
F.
Debit
/ kecepatan aliran sungai
Tabel 1. Data dilapangan pada muara sungai Batang
Lubuh II di Desa Kampung Baru Kabupaten Rokan Hulu.
Titik
|
Kedalaman (m)
|
Jarak (m)
|
Waktu (detik)
|
Debit (Q)
|
A
|
0,63
|
0
|
20
|
98
|
B
|
1,02
|
5
|
20
|
270
|
C
|
2,14
|
5
|
20
|
586
|
D
|
2,93
|
5
|
20
|
596
|
E
|
3,23
|
5
|
20
|
638
|
F
|
2,87
|
5
|
20
|
564
|
G
|
2,03
|
5
|
20
|
498
|
F
|
1,56
|
5
|
20
|
296
|
G
|
1,04
|
5
|
20
|
185
|
H
|
0,92
|
5
|
20
|
106
|
Lebar
sungai = 45
meter
Kedalaman rata-rata = 1,837 meter
Pengaruh
sedimen dan erosi terhadap debit/kecepatan aliran sungai adalah :
1.
Semakin dangkal nya kedalaman sungai
akibat erosi maupun sedimen mengakibatkan kecepatan aliran sungai semakin kecil
;
2.
Pada kedalaman sungai yang cukup dalam,
kecepatan aliran sungai semakin besar nilainya.
BAB
III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil penelitian ini adalah :
1.
Akibat tingginya
sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi
kelancaran jalur pelayaran atau aliran sungai ;
2.
Penurunan kemampuan lahan
meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan
yang akan mengakibatkan banjir di sungai ;
3.
Semakin dangkal nya kedalaman sungai
akibat erosi maupun sedimen mengakibatkan kecepatan aliran sungai semakin kecil
;
4.
Pada kedalaman sungai yang cukup dalam,
kecepatan aliran sungai semakin besar nilainya ;
5.
Sedimen yang ada di sungai dikeruk dan dibuang dipinggir dengan
tujuan sebagai penahan tebing.
B. Saran
Dari
hasil penelitian yang didapatkan dari lapangan baik secara primer maupun
sekunder, penulis menyarankan :
1.
Perlu dibuat petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
pengendalian laju erosi tanah dan rehabilitasi lahan yang tepat dan sesuai
dengan kondisi tapak (site) suatu satuan lahan yang akan direhabilitasi ;
2.
Perlu diupayakan perbaikan yang terus menerus
pada sungai agar kelancaran sungai dapat terjaga sehingga
kegiatan masyarakat sekitar muara sungai tidak terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1989. Konservasi
Tanah dan Air. Penerbit IPB (IPB Press), Bogor.
Asdak,
C., 1995. Hidrologi dan Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Gadjah mada
University Press, Yogyakarta.
Chow,
Ven Te.1959. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta, Penerbit Erlangga. 1997
Djojodihardjo, Harijono. Mekanika Fluida.
Jakarta. Penerbit Erlangga.1982.
Kodoatie,
Dr.Ir Robert J.M.Eng. Banjir. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 2002
Lisnley,
Ray K.Teknik Sumber Daya Air. Jakarta. Erlangga. 1985.
Lisnley, Ray K, 1982. Hidrologi Untuk
Insinyur. Jakarta, Erlangga 1986.
Priyantoro,
Dwi. 1987. Teknik Pengangkutan
Sedimen.
Malang : Himpunan
Mahasiswa Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Soewarno.
1995. Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data) jilid I.
Bandung : Penerbit Nova.
Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik.
Surabaya : Usaha Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar