Kamis, 12 Februari 2015

PENGARUH SEDIMENTASI PADA MUARA SUNGAI BATANG LUBUH II DI PASIR PENGARAIAN



BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penelitian
Di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 3 sungai besar, diantaranya adalah sungai rokan kanan (151,9 km) yang hulunya terdapat di pinarik dan bermuara di kualo sako, sungai rokan kiri (204,1 km) yang hulunya terdapat di rao sumatera barat dan bermuara di kualo sako, dan sungai sosah hulunya berada di Hapung Tapsel dan bermuara di kualo batang sosa. Kedalaman rata-rata sungai berkisar antara 6-8 meter serta lebar 92 meter. Beberapa anak sungai yang ada di Kabupaten Rokan Hulu yaitu sungai pawan, sungai suaman, sungai bungo, sungai pegadisan, sungai kaiti, sungai batang samo, sungai geringging, sungai limanabung, sungai bintang, sungai okak, dan sungai kecil lainnya yang bermuara ke batang lubuh (sungai rokan).
Sungai adalah torehan dipermukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah air yang berasal dari mata air dan limpasan permukaan akibat hujan dan sedimen maupun material dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah dan akhirnya ke laut.
Pengelolaan lahan disekitar daerah aliran sungai terutama pada daerah muara sungai, seperti pembukaan lahan pertanian baik industri maupun oleh masyarakat sekitar sedikit banyaknya akan mempengaruhi kondisi lingkungan daerah aliran sungai tersebut dan memberikan dampak seperti terjadinya erosi dan sedimentasi. Laju erosi dan sedimen yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan kondisi tata air dalam daerah aliran sungai. Besarnya aliran permukaan yang terjadi pada musim penghujan dan berkurangnya luas kawasan hutan menyebabkan erosi permukaan menjadi semakin besar sehingga angkutan sedimen aliran permukaan bertambah besar pula. Angkutan sedimen yang terbawa aliran air akan mengendap di aliran sungai bagian hilir sehingga dapat terjadi pendangkalan yang terjadi pada daerah aliran sungai.
Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu penelitian dan manajemen sungai ini dilakukan oleh berbagai profesi. Ahli sanitari misalnya, meneliti sedimen sungai yang berasal dari buangan limbah serta pengaruhnya terhadap lingkungan. Sedangkan ahli teknik sipil, mengelola sungai untuk keperluan, pembangunan pelabuhan dan jembatan. Untuk keperluan tersebut, diperlukan pengetahuan tentang sungai dan pengalirannya, seperti morfologi sungai, sejarah perkembangan sungai serta pola pengaliran sungai.
Salah satu manfaat sungai yang cukup penting adalah untuk menampung air pada saat musim penghujan. Pendangkalan sungai akibat adanya pengendapan sedimen menyebabkan air tidak dapat tertampung atau teralirkan secara maksimal sehingga dapat meyebabkan banjir.
B.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui dan memahami pengaruh sedimentasi terhadap sungai pada muara sungai Batang Lubuh II di Pasir Pengaraian ;
2.      Pengaruh sedimen dan erosi terhadap debit/kecepatan aliran sungai ;
3.      Sebagai bahan perkuliahan mata kuliah Rekayasa Sungai.

C.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan solusi atau cara mengatasi dari pengaruh sedimentasi terhadap sungai dan lingkungan sekitarnya. Dan pengaruh  sedimen maupun erosi terhadap debit/kecepatan aliran muara sungai batang lubuh II yang ada di desa kampung baru pasir pengaraian.


BAB II. METODOLOGI PENELITIAN
A.    Cara Pengambilan Data
Adapun cara pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
1.      Data Primer
Data primer di peroleh dari analisa, ini dilakukan untuk peninjauan langsung di lapangan (praktek).
2.      Data Sekuder
Data sekunder yaitu pemberitahuan dari warga sekitar sungai, dapat berupa wawancara.
B.     Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang kami teliti adalah di Muara Sungai Batang Lubuh II Desa Kampung Baru Kota Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu.
C.    Alat Yang Digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1.      Camera Digital ;
2.      Curent meter, yaitu alat pengukur debit/kecepatan aliran sungai ;
3.      Meteran ;
4.      Sampan ;
5.      Alat tulis.






D.    Pengaruh Sedimentasi Terhadap Muara Sungai dan Lingkungan Sekitar
Adapun pengaruh sedimentasi (pengendapan) terhadap muara sungai Batang Lubuh II yang ada di Pasir Pengaraian adalah :
1.      Akibat material-material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan semakin tinggi menyerupai tanggul.
2.      Pada saat banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir.
3.      Material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai diendapkan pada bagian luar cekungan sungai. Proses ini jika berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama, mengakibatkan material sedimen akan memotong alur sungai sehingga alur sungai berubah menjadi lurus ;
4.      Butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan akan mengendap di sungai (sedimentasi), yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
E.     Pengaruh Erosi Terhadap Muara Sungai Dan Lingkungan Sekitarnya
Adapun pengaruh erosi terhadap sungai dan lingkungan disekitarnya adalah :
1.      Menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan) ;
2.      Menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi) ;
3.      Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai ;
4.      Pada tebing sungai terjadi keruntuhan yang mengakibatkan sungai semakin dangkal.
Mengantisipasi terjadinya pendangkalan, hulu Sungai Batang Lubuh II Pasir Pangaraian Kabupaten Rokan Hulu kembali dinormalisasi. Sudah tahun ke tiga Dinas Bina Marga dan Pengairan menormalisasi sungai tersebut.
Sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), proyek normalisasi Sungai Batang Lubuh satu dilakukan melalui swakelola. Dinas hanya mengeruk sedimen dan membuangnya dipinggir dengan tujuan sebagai penahan tebing atau turap, mengantisipasi turap tidak roboh dihantam derasnya arus sungai, terutama saat debit air naik.
F.     Debit / kecepatan aliran sungai
Tabel 1. Data dilapangan pada muara sungai Batang Lubuh II di Desa Kampung Baru Kabupaten Rokan Hulu.
Titik
Kedalaman (m)
Jarak (m)
Waktu (detik)
Debit (Q)
A
0,63 
0
20
98
B
1,02
5
20
270
C
2,14
5
20
586
D
2,93
5
20
596
E
3,23
5
20
638
F
2,87
5
20
564
G
2,03
5
20
498
F
1,56
5
20
296
G
1,04
5
20
185
H
0,92
5
20
106

Lebar sungai              =  45    meter
Kedalaman rata-rata            = 1,837 meter

Pengaruh sedimen dan erosi terhadap debit/kecepatan aliran sungai adalah :
1.      Semakin dangkal nya kedalaman sungai akibat erosi maupun sedimen mengakibatkan kecepatan aliran sungai semakin kecil ;
2.      Pada kedalaman sungai yang cukup dalam, kecepatan aliran sungai semakin besar nilainya.
 
BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil penelitian ini adalah :
1.      Akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran atau aliran sungai ;
2.      Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai ;
3.      Semakin dangkal nya kedalaman sungai akibat erosi maupun sedimen mengakibatkan kecepatan aliran sungai semakin kecil ;
4.      Pada kedalaman sungai yang cukup dalam, kecepatan aliran sungai semakin besar nilainya ;
5.      Sedimen yang ada di sungai dikeruk dan dibuang dipinggir dengan tujuan sebagai penahan tebing.
B.     Saran
Dari hasil penelitian yang didapatkan dari lapangan baik secara primer maupun sekunder, penulis menyarankan :
1.      Perlu dibuat petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pengendalian laju erosi tanah dan rehabilitasi lahan yang tepat dan sesuai dengan kondisi tapak (site) suatu satuan lahan yang akan direhabilitasi ;
2.      Perlu diupayakan perbaikan yang terus menerus pada sungai agar kelancaran sungai dapat terjaga sehingga kegiatan masyarakat sekitar muara sungai tidak terganggu.




DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB (IPB Press), Bogor.
Asdak, C., 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah mada
University Press, Yogyakarta.
Chow, Ven Te.1959. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta, Penerbit Erlangga. 1997
Djojodihardjo, Harijono. Mekanika Fluida. Jakarta. Penerbit Erlangga.1982.
Kodoatie, Dr.Ir Robert J.M.Eng. Banjir. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 2002
Lisnley, Ray K.Teknik Sumber Daya Air. Jakarta. Erlangga. 1985.
Lisnley, Ray K, 1982. Hidrologi Untuk Insinyur. Jakarta, Erlangga 1986.
Priyantoro, Dwi. 1987. Teknik Pengangkutan Sedimen. Malang : Himpunan
Mahasiswa Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Soewarno. 1995. Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data) jilid I.
Bandung : Penerbit Nova.
Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya : Usaha Nasional.